February 19, 2003

Untukmu, Sehelai Daun Mengikhlaskan Diri Dibawa Nasib Angin
: Deden Hafiedz Usman


kembali, kusetubuhi malam pada dua bola matamu
menelusuri setiap lekuk tubuh rindu pada musim
yang panas, memaksa seekor elang terbang tak
sebatas awan.
kegelapan yang suci adalah bait puisi pada kitab suci,
di mana nama abadi menjadi tumpuan bagi perjuangan
mencapai hakekat cinta platonismu.

kisah itu kurebahkan pada pangkuan ilalang, mencairkan
es dendam yang lantas mengalir menuju laut penuh
harapan.
pohon yang berakar kecemasan menumbuhkan bunga
resah pada rantingranting yang sedih dan daun
mengikhlaskan diri dibawa nasib angin.

seperti keikhlasanku, mencintaimu dengan setangkai
melati mekar di beranda hati paling kanan.

BumiAllah, 18 Mei 2002

0 Comments:

Post a Comment

<< Home