February 19, 2003

Malam Yang Cemas

sekian detik kita lewati malammalam yang
cemas, mengukir ketakpastian pada dinding
dinding yang selalu membisu
“apa yang kau cari pada angin yang beku?”
bisik sunyi pada daundaun kamboja
“tak ada! kecuali kebahagiaan yang tertunda”

ribuan detik, masih akan kita lewati malam
malam yang cemas, mencari makna purba
yang terkubur bersama cerita usang dalam
dada kita
baitbait dangding meranggas memakan
sebuah kartupos bergambar piramid

masih setia kusimpan luka yang kau titipkan
dari danau di kedua matamu, hingga harapan
hanya berwujud rembulan bagi pungguk yang
sekarat, lalu kembali kita ukir ketakpastian
pada dindingdinding yang selalu membisu.

BumiAllah, 23 nopember 2001

0 Comments:

Post a Comment

<< Home