February 19, 2003

hadirmu memekarkan sekuntum mawar pada kelopak
mataku yang gelap


penantian adalah sejauh langkahku menembus
sunyi seorang diri
katakata menjadi mantra dalam setiap tetes
aliran darah, mengalir pada sungai yang masih
setia pada bening

hadirmu memekarkan sekuntum mawar pada
kelopak mataku, menjadikan merahnya adalah
cahaya kedamaian pada dada seorang anak usia
belia

aku pahami engkau, wahai jiwa yang menebarkan
aroma rindu, membangkitkan seekor semut pada
nostalgia masa muda.

BumiAllah, 20 desember 2001

0 Comments:

Post a Comment

<< Home