February 19, 2003

Merajut Titik Cahaya

aku mencintaimu dengan belati menancap
di jantungku, menghentikan detak nadi yang
mengalirkan bahasa rindu. engkaulah pelita
yang menyinari sudutsudut gelap dari hati
yang berlari. yang semerbak bersama harum
bunga yang menyegarkan desah nafas pelacur
tua. yang bernyanyi bersama burung pagi dalam
dadaku

kubangun surga dalam batin, yang senantiasa
mendendangkan dzikirdzikir kefanaan. kurajut
titik cahaya jadi sulaman matahari yang akan
membakar seluruh dosa dan nista

aku merindukanmu dengan sujud berkepanjangan,
melarutkan kesedihan pada secawan do`a dan
airmata. menancaplah segenap rasa, membelenggu
ruang dan waktu dengan luka yang kau kirimkan
serupa ayatayat suci dari cakrawala

aku mencintai dan merindukanmu dengan kesedihan
dan kebahagiaan yang terus mengalir pada sungai
dalam batinku, hingga batubatu tak lagi membisu.

BumiAllah, 06 desember 2001

0 Comments:

Post a Comment

<< Home