February 19, 2003

Larik Lebaran
-mavic


perbincangan yang resah adalah malam milik kita,
sebuah luka menguap ke udara, menyisakan satu
keharuan yang datang tibatiba
sepi telah menelanjangi malam dengan sebilah pisau
dari masa lalu. menghantarkan sepotong hati pada
sebuah sungai yang berkontemplasi, membangun
surga bagi ikanikan dalam dadamu.

engkau adalah rembulan yang resah bagi malammalam
panjangku yang senantiasa galau. kegelisahan telah
dihanyutkan menjadi luapan piluku yang tak seorang
pun memaknainya selain cintamu yang platonis.

lampu jalanan menyorotkan penderitaannya pada aspal
yang membisu, mereka bercerita tentang hidup anak
manusia dalam dada kita
udara masih juga sama, menebarkan kefanaan pada
setiap ruang dalam batin.

lebaran menjadi sebuah kerinduan yang kutanam pada
perut bumi, memakan usia dari setiap detik yang berlari
kesucian menjadi bahasa langit yang dihantarkan dalam
setiap denyut nadi, menelan malam yang semakin tua

kita hanyalah artefak dari peradaban yang marathon
dengan matahari, melompat dari satu galaksi ke galaksi
lain, kita hanyalah arca pada candicandi yang sombong,
yang dibangun dari darah berjuta jiwa dalam penjara
angkara

mereka berteriak dalam lambungku, malammalam kita
adalah perbincangan yang resah
citacita telah melebur dalam larutan putus asa; hampa.
untuk kesekian kalinya, do`a menjadi gelembung udara,
terbang di atas langit hati kita yang tak lagi biru

takbir dan tahmid merintih, menjadi tangisan
sepanjang perjalanan kegelapan dalam reruntuhan
sisa usia.

BumiAllah, 16 desember 2001

0 Comments:

Post a Comment

<< Home