February 19, 2003

Larik Desember
-mavic


desember menjerit resah, angin mencaci matahari
dan aku kehilanganmu di satu senja
sebuah kepergian yang menyisakan pertanyaan bagi
jiwaku, sebab cuaca tak membawamu kembali.

langkahmu, meninggalkan lembah tempatku
membenahi rumah masa lalu membuat luka kecil pada
kelopak mataku yang gelap

secawan do`a tak berhasil mengirim ketenangan pada
semut yang gelisah mengingat kematian.

aku cabik hatiku, agar serpihannya mampu kau maknai
dari jarak yang jauh, meski nafasmu tak lagi sebening
aliran sungai,
tapi hurufhuruf yang kubangun adalah lambaian bagi
keresahanmu yang abadi,
karena kita hanyalah sebatang ranting, tinggal
menunggu waktu memakan usia dari akar peradaban.

BumiAllah, 21 desember 2001

0 Comments:

Post a Comment

<< Home