February 19, 2003

Engkaulah Sunyi Dalam Dadaku
: ts`p


hidup semakin asing bagiku, sementara luka terus bergerak
dari pedalaman paling purba. bersamamu, rindu menjelma abu.
dan resah menguap seperti embun tercium matahari.
duka yang abadi dalam setiap desahh nafas angin mengirim
baitbait puisi untuk kunikmati bersama secawan resah dari
gelasmu.

ada yang mencipta patahan-patahan huruf dari ribuan puisi
yang membentur dindingdinding kamar yang membatu. aku
mencintai sepi, katamu. dan engkau pun menjelma sunyi dalam
dadaku.

BumiAllah, 28 Agustus 2002

0 Comments:

Post a Comment

<< Home