December 16, 2003

aku ingin menjadi tuhan

jalanjalan ini semakin mengingatkan aku
satu demi satu cuplikan itu berkelebat
mimpimimpi asing di malam yang bising
mengirim serupa ketakutan dengan wujud rindu

aku terhempas, tuhan!
jatuh dalam lorong kota yang bau
terseok di trotoar dengan kaki pincang
merabaraba arah pulang, merayap dalam gelap

siapa punya airmata?
kelopak mata ini sudah tandus
tak pernah ada lagi tangis disini
hanya desah yang semakin kabur
hanya ratap yang semakin lindap
hanya bisu yang semakin gagu

aku ingin menangis, tuhan!
memecahkan rembulan di dada kanan
menyobek matahari di dada kiri
mencipta kiamat bagi dunia kecil
yang kugenggam.

aku ingin menjadi tuhan!
boleh kan?

jogja, 09 desember 2003

December 14, 2003

jogja, 03 desember 2003

sebuah perjalanan telah kembali dimulai
langkahlangkah berat mulai terasa
ada getar serupa ketakutan
mungkin rasa cemas yang berlebihan
seekor semut melintas tibatiba
ada yang terlupa dari kisah ini, sebuah janji
untuk tetap mencari meski pencarian
itu sendiri memang takkan pernah selesai

rentangkan tangan, lalu terbang!
ke dasardasar hati paling dalam
ke lekuklekuk rasa paling sempit
ke samudera luas bernama hidup.

December 04, 2003

pelarian pertama

aku berlari ke arah timur matahari
mencari pertanda tentang cahaya
membuat peta sendiri dengan tangan
dan kaki
seperti ribuan tahun lalu ketika lakilaki
memaki anaknya sendiri
seperti itu juga telah kukemas airmata
sebagai bekal pertama membaca garis
pada telapak tangan dan isyarat alam
sebagai naluri petualang

inilah pelarian pertama
atas semua yang pernah lahir
tumbuh dalam sumsum sebagai pertanda
hidup memang ada.

BumiAllah, 28 nopember 2003